Selasa, 01 November 2011

Duka TKI: Dari Asusila, Hingga Ditelanjangi

Kepulangan TKI overstayer dari Arab Saudi tetap menyisakan sejumlah cerita sedih. Hampir sebagian besar dari mereka yang dipulangkan mengaku kabur dari majikannya setelah mendapatkan perlakuan tidak baik.

Seperti yang dialami Zikriatul (23 tahun). TKI asal Pekalongan, Jawa Tengah ini nekat kabur setelah kerap diganggu anak majikannya yang gila.

"Saya kabur karena takut diapa-apain. Keluarganya banyak, banyak kerjaan dan (gaji) tidak setimpal dengan pekerjaan," kata Zikri, Selasa, 1 November 2011. Zikri mengaku hanya digaji 600 real atau sekitar Rp1,4 juta setiap bulan. Setelah bekerja lima bulan, dia langsung kabur dan bekerja lagi di rumah keluarga Arab lainnya.

"Memang sih tergantung nasib. Ada yang diperkosa, banyak juga yang kekerasan rumah tangga dan gaji yang tidak dibayar," ujarnya.

Menurut Zikri, saat terdapat waktu luang, mereka kabur. Namun ada juga yang sampai loncat pagar. Sesampainya di penampungan, mereka biasanya bertemu dengan sesama TKI yang bermasalah.

Lain halnya M (21 tahun), yang bekerja di Jeddah. Karena majikannnya bertindak asusila, dia memutuskan kabur.

"Saya mau diperkosa oleh anak majikan. Tapi saya berontak hingga akhirnya kabur," kata M.

M mengaku paspornya ditahan oleh majikan. Sehingga tidak memiliki uang, ditangkap petugas, lalu dipulangkan.

Hal sama dirasakan Irawati yang bekerja sejak 2006. Dirinya terpaksa memilih kabur dari majikannya karena tidak mendapatkan haknya. "Tempat tinggal tidak layak. Malah saya ditempatkan di gudang. Saya tidak digaji," kata Irawati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar